Tumbuhan Endemis
Tidak hanya produktif hendak perkebunan serta pertanian sayur mayur semacam kentang, wortel, serta kobis, Dataran Tinggi Dieng mempunyai sebagian tumbuhan endemis yang berkembang produktif tetapi sangat tidak sering dapat ditemui di daerah lain semacam:
Purwaceng
Purwaceng( Pimpinella alpina Molk) ialah tipe tumbuhan obat yang banyak berkembang secara liar di di kawasan Dieng pada ketinggian 2. 000- 3000 m di atas permukaan laut( dpl). Tamanan ini tercantum ke dalam 24 tanaman sangat jarang di Jawa. Hingga dikala ini, posisi yang diketahui selaku wilayah pengembangannya merupakan dataran tinggi Dieng.
Warga universal memahami purwoceng selaku pemulih energi, dan penambah jumlah hormon testosteron serta spermatozoid. Purwoceng telah banyak dimanfaatkan warga selaku obat dalam wujud racikan yang tidak beresiko untuk kesehatan. Wujud racikan yang telah banyak terbuat merupakan dalam kemasan teh serta jamu.
Carica
Carica( Carica pubescens) ialah tipe tanam buah endemik Dataran Tinggi Dieng. Tumbuhan ini berkembang di tempat dengan ketinggian 1. 400- 2400 m di atas permukaan laut( dpl), temperatur rendah, serta curah hujan tinggi sehingga penduduk setempat kerap menyebut pula dengan istilah pepaya gunung.
Tumbuhan ini sangat mirip dengan tumbuhan papaya sehingga tidak heran banyak orang yang salah mengira tumbuhan carica ini dengan tumbuhan papaya. Tetapi bila telah memandang buahnya, pasti bisa dikenal perbedaannya. Buah Carica ukurannya lebih kecil daripada buah papaya pada biasanya. Buah carica umumnya diolah jadi manisan dalam wujud cup oleh warga dekat Dieng. Tidak hanya menyegarkan, carica pula memiliki Vit. C yang baik buat tingkatkan imunitas badan.
Kuliner Khas
Manisan Carica
Carica ialah tumbuhan buah yang masih satu tipe dengan pepaya. Buah ini berkembang pada temperatur dingin, sehingga di Dataran Tinggi Dieng buah Carica berkembang dengan produktif. Buah Carica umumnya diolah dalam wujud manisan dalam cup selaku buah tangan para turis. Tidak hanya manis, rasanya manisan sangat fresh sehingga sesuai buat penghilang rasa dahaga.
Purwaceng
Purwaceng ialah tipe tumbuhan obat yang berkembang di Dataran Tinggi Dieng. Purwaceng umumnya dikeringkan serta terbuat teh. Minuman ini dipercaya mempunyai banyak manfaat semacam tingkatkan vitalitas, menghangatkat badan, melenyapkan pegal linu, menghindari ataupun meredakan masuk angin, meringankan demam, serta bisa menghindari kanker. Minuman purwaceng sesuai di mengkonsumsi pagi hari dalam kondisi hangat.
Tempe Kemul
Tempe kemul ialah kemilan sejenis gorengan. Berbahan bawah tempe yang diselimuti tepung. Selimut dalam bahasa Jawa merupakan kemul, sehingga dinamakan tempe kemul. Karakteristik khas dari tempe kemul merupakan teksturnya yang kering serta renyah dengan warna kuning. Tempe kemul sesuai dinikmati dalam kondisi hangat ditemani teh ataupun kopi panas.
Mie Ongklok
Mi ongklok ialah santapan berbahan bawah mie dengan kuah kental asli Wonosobo yang dapat dengan gampang ditemukan di kawasan Dieng. Dalam penyajiannya, mi ongklok di balut dengan potongan daun kuaci serta kol. Mi ongklok umumnya dinikmati dengan sate ataupun tempe kemul.
Keripik Jamur
Di Dataran Tinggi Dieng, banyak petani- petani jamur yang menciptakan jamur terbaik. Sehingga keripik jamur jadi salah satu santapan khas Dieng. Tidak hanya bergizi, cita rasa keripik jamur khas Dieng pula sangat memanjakan lidah.
Kacang Dieng
Kacang Dieng berkembang dengan baik disekitaran Dieng. Wujud kacang Dieng semacam kacang koro. Kemilan khas berbahan bawah kacang ini umumnya diolah dengan cita rasa gurih serta asin. Sangat sesuai buat dijadikan sahabat bersantai serta ngobrol.
Kentang Dieng
Kentang ialah komoditas pertanian utama di Dieng. Namun, Dieng mempunyai metode unik dalam menyajikan olahan umbi yang satu ini. Tidak hanya dijadikan kentang goreng, kentang Dieng pula dapat dinikmati dalam wujud semur. Umumnya kentang yang diolah berdimensi kecil serta dimakan dengan kulitnya. Semur kentang mempunyai cita rasa manis.
Kemar
Kemar ataupun diucap terong Belanja ialah tipe tumbuhan yang berkembang produktif di kawasan Dataran Tinggi Dieng. Kemar umumnya diolah jadi minuman sirup serta dodol. Buah ini rasanya masam, sehingga sesuai dijadikan minuman ataupun juice buah karea rasanya yang fresh.
Kawasan Dieng
Bersumber pada Pergub Nomor. 5 Tahun 2009 tentang pengendalian area hidup, kawasan Dieng Plateau terletak pada koordinat 109° 41’ 00’’ hingga dengan 109° 58’ 00’’ Bujur Timur serta 07° 09’ 30’’ hingga dengan 07° 17’ 00’’ Lintang Selatan, yang meliputi 6( 6) Kabupaten, 18( 8 belas) Kecamatan serta 109( seratus 9) Desa.
Kegiatan Vulkanik
Kawasan Dieng ialah kawasan dengan kegiatan vulkanik di dasar permukaannya, semacam Yellowstone serta Dataran Tinggi Tengger. Dieng ini sebetulnya kaldera dengan gunung- gunung di sekitarnya selaku tepinya. Perihal ini pula yang membuat tanah Dieng sangat produktif serta kaya hendak faktor mineral.
Walaupun gunung api ini sudah berabad- abad mati, sebagian kawah vulkanik masih aktif sampai saat ini. Di antara lain merupakan Kawah Sileri serta Kawah Sikidang. Tidak hanya kawah, ada pula danau- danau vulkanik yang terdapat di Dieng, semacam: Telaga Warna, Telaga Pengilon, Telaga Merdada, Telaga Dringo, Telaga Nila serta Telaga Cebong yang terletak di Desa Sembungan.
Sejarah Kegiatan Vulkanik
Kegiatan vulkanik di Dieng: Tahun 2013, 2011, 2009, 2005, 1993, 1986, 1981, 1979, 1964, 1956, 1954, 1953, 1952?, 1944, 1943, 1939, 1928, 1883- 84, 1847, 1826, 1825, 1786, 1776, 1375.
Tahun Sejarah Kegiatan Vulkanik
- 1939 Erupsi freatik( 13 Oktober– 3 November). Retakan membentuk lereng serta menciptakan pancaran lumpur.
- 1944( 4 Desember). Hujan abu serta lumpur terjalin di desa Kepakisan, Sekalem, Sidolok, Pagerkandang, Djawera, serta Kepakisan- lor sampai hitam pekat.
- Akibat letusan 59 orang tewas, 38 orang cedera( sebagian cedera bakar), serta 55 orang menghilang.
- 1979( 20 Februari) Kawah Sinila menghasilkan gas karbondioksida serta Hidrogen Sulfida( H2S). 149 orang tewas serta 17 ribu penduduk dievakuasi dari 6 desa di dekat kawah Sinila.
- 1992( 18 Maret) gas beracun membunuh satu orang di dekat sungai yang terletak 200 m sebelah barat Kawah Sikidang.
- 2009( 16 Januari) Kawah Sibanteng bertambah statusnya jadi waspada.
- ( 1–19 September) ada 2 gempa vulkanik.
- ( 20–23 September), ada paling tidak satu gempa vulkanik, serta satu gempa vulkanik lagi pada( 24 September)
- ( 26–27 September) Erupsi freatik terjalin di Kawah Sileri.
- 2011( 23 Mei) Peningkatan status dari Wajar( tingkat I) ke Waspada( tingkat II). Setelah itu pada tanggal
- ( 29 Mei 2011) status diangkat dari Waspada( tingkat II) jadi Siaga( tingkat III).
- 2013( 11 Maret) Kawah Timbang dinaikkan status dari Wajar( tingkat I) jadi Waspada( tingkat II).
Lapangan Geotermal
Dieng menaruh kekayaan alam berbentuk tenaga panas bumi yang dimanfaatkan buat pembangkit listrik. Posisi tenaga panas bumi Dieng terletak di 2 kecamatan ialah kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara serta Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo yang mempunyai luas zona 107. 351. 995 ha.
Pengembangan penyelidikan panas bumi Dieng dicoba pada masa pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1918. Setelah itu pada tahun 1964/ 1965 UNESCO menetapkan Dieng selaku sumber panas bumi yang mempunyai prospek sangat bagus di Indonesia. Sumur panas bumi di bor sampai kedalaman antara 1500 m- 2000 meter serta cadangan uap panas bumi yang ada dekat 280- 340 MW.
Dieng dengan seluruh kemampuan dan kearifan lokalnya sanggup menawarkan surga untuk para turis. Tidak khayal istilah‘ Pingkalingganing Buwana’ yang berarti‘ jadi pusatnya dunia’ ini diemban oleh Dieng. Harapan besar supaya warga serta pemerintah bahu membahu buat melindungi dan melestarikan kawasan Dieng sebagai salah satu pemberi andil untuk sejarah serta bukti diri bangsa Indonesia.
Jika anda ingin menikmati keindahan Datarang tinggi Dieng anda dapat memanfaatkan paket trip dieng 3 hari 2 malam dari sikidang.com.