Presidensi G20 Indonesia Akan Jadi Katalis Pemulihan Ekonomi Global yang Inklusif

Presidensi G20 Indonesia Akan Jadi Katalis Pemulihan Ekonomi Global yang Inklusif

Indonesia bakal mengusahakan agar Presidensi G20 tahun 2022 mampu jadi anggota mutlak untuk menjawab kekhawatiran dan kekhawatiran penduduk dunia bersama dengan jadi katalis bagi pemulihan ekonomi world yang inklusif.

Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo dalam sambutannya saat menghadiri pertemuan World Economic Forum secara virtual berasal dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (20/01/2022).

“Tema Presidensi G20 Indonesia tahun ini adalah Recover Together, Recover Stronger. Kami bakal mengutamakan partnership dan inklusivitas dan juga menyediakan platform terobosan dalam usaha transformasi di beraneka bidang,” ujar Presiden.

Guna mewujudkan hal tersebut, Presidensi G20 Indonesia bakal fokus pada tiga prioritas utama yang sejalan bersama dengan prioritas nasional dan keadaan global. Prioritas pertama adalah menata ulang arsitektur kesehatan world agar lebih inklusif dan tanggap pada krisis.

“Produksi vaksin ditingkatkan bersama dengan distribusi yang merata, investasi dan pendanaan yang dibutuhkan kudu mampu dimobilisasi secara cepat (sebagai) usaha untuk menahan krisis selanjutnya,” ungkapnya Berita dari Berbagai Sumber .

Sedangkan prioritas kedua menurut Presiden Jokowi adalah optimalisasi teknologi digital untuk transformasi ekonomi yang dampaknya kudu dirasakan oleh masyarakat, lebih-lebih UMKM. Selain itu, literasi dan kebolehan digital penduduk juga kudu ikut ditingkatkan dan keamanan data juga kudu selamanya dijaga.

“Yang ketiga, transisi kekuatan yang lebih ramah lingkungan. Kita kudu menyediakan teknologi dan pendanaan. Melalui teknologi, mampu mendorong memproses berbasis ekonomi hijau,” ucap Presiden.

“Saya menyebabkan semua pemimpin ekonomi dunia untuk berkontribusi pada Presidensi G20 untuk meyakinkan pemulihan world yang lebih kuat, yang lebih inklusif. Kerja mirip tidak hanya pada pemerintah, not only G-to-G but also G-to-B, or even B-to-B,” ujar Presiden.

Presiden Jokowi pun menyebabkan semua pemimpin ekonomi dunia untuk berkontribusi pada Presidensi G20 Indonesia. Menurutnya, tiga prioritas selanjutnya merupakan kesempatan dan kesempatan investasi yang kudu dimanfaatkan secara optimal.

Presiden Jokowi meyakini bahwa Presidensi G20 Indonesia bakal memberi tambahan efek konkret bagi pemulihan dan perkembangan ekonomi nasional. Oleh karena itu, Presidensi Indonesia kudu pakai kerja mirip G20 untuk menambah perdagangan, industrialisasi, sampai penguasaan teknologi, baik di Indonesia maupun dunia internasional.

“Presidensi Indonesia menghendaki memperkuat kerja mirip bersama dengan pelaku ekonomi dunia. Interaksi bersama dengan pelaku ekonomi bakal saya intensifkan sepanjang presidensi Indonesia,” ungkap Presiden.

Selain pertalian secara intensif, berturut-turut bersama dengan KTT G20, Indonesia juga bakal menyelenggarakan WEF Roundtable on Downstream Industries, Bloomberg CEO Forum, dan Digital Transformation Expo.

“Sekali lagi, saya menyebabkan sektor swasta untuk mengidentifikasi kontribusi nyata yang mampu diberikan di tiga sektor prioritas: kesehatan, digital, dan transisi energi. Berbagai prinsip selanjutnya bakal dimasukkan dalam G20 Action for Strong plus Inclusive Recovery,” ucap Presiden.

Reformasi Struktural

residen Joko Widodo menjelaskan bahwa Indonesia menjadikan era pandemi sebagai era berbenah diri bersama dengan menempatkan dasar-dasar baru bagi perkembangan yang lebih kuat dan berkelanjutan. Indonesia juga tetap mereformasi susunan ekonomi dan melakukan perbaikan iklim bisnis.

“Kami udah melakukan perbaikan ekosistem investasi, mempermudah perizinan, memberi tambahan kepastian hukum, dan memberi tambahan insentif khusus bagi sektor-sektor investasi prioritas,” ujar Presiden.

Selain di bidang ekonomi, Indonesia juga tetap menambah mutu sumber kekuatan manusia melalui beraneka program, merasa berasal dari up-skilling dan re-skilling, pembentukan politeknik yang bekerja mirip bersama dengan industri, sampai kerja mirip bersama dengan universitas di luar negeri.

“Indonesia juga tetap jalankan percepatan pembangunan infrastruktur yang berkontribusi pada peningkatan investasi dan iklim usaha. Sumber-sumber perkembangan baru, lebih-lebih ekonomi hijau bakal tetap dikembangkan pada lain, pengembangan ekosistem industri kendaraan tenaga listrik dan pembangunan kawasan industri hijau terbesar di Kalimantan Utara,” ungkap Presiden.

Presiden Jokowi memberi tambahan bahwa kolaborasi bersama dengan pihak swasta juga bakal tetap diperkuat. Selain itu, kesempatan investasi juga bakal dibuka seluas-luasnya untuk enam sektor prioritas, yakni industri padat karya yang berorientasi ekspor, kekuatan terbarukan, infrastruktur, otomotif, pariwisata, dan juga pertambangan.

Di samping itu, sejumlah prioritas pembangunan juga udah ditetapkan pemerintah, di antaranya peningkatan memproses pangan melalui pengembangan food estate, penerapan rancangan pembangunan rendah karbon (green recovery), dan transformasi menuju ekonomi digital melalui perluasan, pemerataan, dan juga peningkatan mutu infrastruktur dan sarana digital.

“Saya mengajak para pemangku kepentingan dalam forum ini untuk bermitra bersama dengan Indonesia. Maju bersama, tumbuh bersama,” ucap Presiden.

Turut mendampingi Presiden dalam acara selanjutnya adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Leave a Comment